Beasiswa S1 Keperawatan dari Kemenkes untuk Lulusan Akper adalah peluang emas bagi ribuan lulusan D3 Keperawatan (Akper) yang ingin meningkatkan kompetensi, memperoleh gelar sarjana (Ners), dan membuka pintu karier lebih luas — karena program ini tidak hanya menanggung biaya kuliah penuh, tapi juga memberikan tunjangan hidup, asuransi, dan jaminan penempatan kerja setelah lulus di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Dulu, banyak yang mengira “lulus Akper = hanya bisa kerja di puskesmas atau rumah sakit kecil”. Kini, semakin banyak perawat menyadari bahwa dengan gelar S1 (Ners), mereka bisa menjadi kepala ruangan, instruktur klinik, perawat spesialis, bahkan masuk jalur promosi jabatan fungsional atau manajerial di lingkungan Kementerian Kesehatan. Banyak dari mereka yang rela bekerja bertahun-tahun sebagai perawat D3 hanya untuk mengumpulkan surat pengalaman, IPK bagus, dan rekomendasi demi bisa lolos seleksi beasiswa ini — karena mereka tahu: ini adalah jalan resmi, gratis, dan terhormat menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Yang lebih menarik: beberapa alumni beasiswa Kemenkes kini menjadi kepala dinas, dosen keperawatan, atau tenaga ahli di RS rujukan nasional — membuktikan bahwa D3 bukan batas, tapi pijakan.
Faktanya, menurut Kementerian Kesehatan RI, Katadata, dan survei 2025, jumlah penerima beasiswa S1 Keperawatan dari Kemenkes naik 40% dalam 3 tahun terakhir, dan 9 dari 10 peserta yang lolos berasal dari latar belakang Akper D3. Program ini bekerja sama dengan puluhan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan swasta terakreditasi A, seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas. Yang membuatnya makin kuat: beasiswa ini bukan hanya soal pendidikan — tapi soal pemerataan kualitas tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Kini, melanjutkan studi bukan lagi mimpi — tapi hak yang bisa diraih dengan kerja keras, dedikasi, dan niat tulus untuk mengabdi.
Artikel ini akan membahas:
- Alasan Kemenkes buka beasiswa
- Syarat umum & khusus
- Proses pendaftaran online
- Daftar jurusan & PTN mitra
- Manfaat lengkap beasiswa
- Tips lolos seleksi
- Panduan bagi lulusan Akper & calon pelamar
Semua dibuat dengan gaya obrolan hangat, seolah kamu sedang ngobrol dengan teman yang dulu kerja di puskesmas, kini justru dapat beasiswa, kuliah S1, dan bangga bisa kembali mengabdi sebagai Ners di desanya. Karena karier sejati bukan diukur dari seberapa cepat naik pangkat — tapi seberapa dalam kamu tetap mengabdi di garis depan.
Kenapa Kemenkes Buka Beasiswa S1 Keperawatan untuk Lulusan Akper?
ALASAN | PENJELASAN |
---|---|
Meningkatkan Kualifikasi Tenaga Kesehatan | Target WHO: 1 dokter + 3 perawat per 1.000 penduduk, harus berpendidikan S1 |
Pemerataan SDM Kesehatan | Prioritas untuk lulusan dari daerah 3T dan pedalaman |
Transformasi D3 ke S1 | Sesuai amanat Kemenkes: semua perawat aktif harus punya gelar Ners pada 2030 |
Jaminan Penempatan Kerja | Setelah lulus, langsung ditempatkan di faskes pemerintah sesuai formasi |
Investasi Jangka Panjang | Menciptakan perawat pemimpin, edukator, dan inovator |
Sebenarnya, program ini adalah bentuk komitmen negara terhadap kualitas layanan kesehatan.
Tidak hanya itu, membuka kesempatan adil bagi semua lulusan Akper.
Karena itu, sangat strategis.

Syarat Umum & Khusus untuk Mengajukan Beasiswa
✅ Syarat Umum
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Sehat jasmani & rohani (surat dokter wajib)
- Tidak sedang menerima beasiswa lain
- Usia maksimal 35 tahun saat mendaftar
✅ Syarat Khusus
- Lulusan D3 Keperawatan (Akper) dari institusi terakreditasi
- IPK minimal 3.00 (skala 4.00)
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) aktif
- Surat keterangan bekerja minimal 1 tahun di faskes (RS/Puskesmas)
- Rekomendasi dari atasan/dinas kesehatan setempat
- Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia setelah lulus
Sebenarnya, seleksi sangat ketat, tapi adil dan transparan.
Tidak hanya itu, poin utama adalah dedikasi & potensi pengabdian.
Karena itu, persiapkan dokumen dengan jujur dan lengkap.
Proses Pendaftaran Online: Langkah demi Langkah
- Buka Website Resmi: https://beasiswakesehatan.kemkes.go.id
- Buat Akun & Login → isi data diri, unggah foto KTP, ijazah, transkrip
- Pilih Program: “S1 Keperawatan untuk Lulusan D3”
- Unggah Dokumen:
- Ijazah & Transkrip (legalisir)
- STR Aktif
- Surat Keterangan Kerja
- Surat Rekomendasi
- Surat Kesehatan
- Pas Foto 4×6
- Submit Formulir → tunggu notifikasi seleksi administrasi
- Ikuti Tes Seleksi:
- Tes tertulis (keperawatan dasar, bahasa Inggris, logika)
- Wawancara (motivasi, etika profesi, komitmen pengabdian)
- Pengumuman Penerima → diumumkan via website & email
Sebenarnya, proses ini dilakukan sepenuhnya online — mudah, cepat, dan minim manipulasi.
Tidak hanya itu, ada helpdesk resmi jika ada kendala.
Karena itu, pastikan internet stabil dan dokumen siap.
Jurusan & PTN yang Bekerja Sama dengan Kemenkes
UNIVERSITAS | LOKASI | PROGRAM STUDI |
---|---|---|
Universitas Indonesia (UI) | Depok | Keperawatan (S1) |
Universitas Airlangga (Unair) | Surabaya | Ilmu Keperawatan |
Universitas Hasanuddin (Unhas) | Makassar | Keperawatan |
Universitas Andalas (Unand) | Padang | Keperawatan |
Universitas Sumatera Utara (USU) | Medan | Keperawatan |
Universitas Udayana | Bali | Keperawatan |
Universitas Tanjungpura | Pontianak | Keperawatan |
Sebenarnya, peserta bisa memilih 2–3 PTN sebagai opsi penempatan.
Tidak hanya itu, perkuliahan bisa tatap muka atau hybrid, tergantung kebijakan kampus.
Karena itu, fleksibel dan mendukung.
Manfaat Beasiswa: Biaya Kuliah, Tunjangan, hingga Jaminan Kerja
MANFAAT | DESKRIPSI |
---|---|
Biaya Pendidikan Penuh | UKT/SPP ditanggung selama masa studi (4 semester) |
Tunjangan Hidup Bulanan | Rp 3–5 juta/bulan (tergantung lokasi PTN) |
Asuransi Kesehatan | BPJS Kesehatan kelas 1 selama masa beasiswa |
Biaya Buku & Modul | Diberikan di awal semester |
Jaminan Penempatan Kerja | Langsung diangkat sebagai CPNS/Pegawai Tetap Non-PNS di faskes pemerintah |
Sertifikasi Profesi | Biaya uji kompetensi dan sertifikasi Ners ditanggung |
Sebenarnya, total nilai beasiswa bisa mencapai Rp 150–200 juta per orang.
Tidak hanya itu, tanpa ikatan balik — hanya komitmen mengabdi.
Karena itu, investasi terbaik untuk masa depan.
Tips Lolos Seleksi: Persiapan Berkas, Wawancara, dan Etika Profesi
✅ Persiapan Berkas
- Scan dokumen berkualitas tinggi, urutan sesuai petunjuk
- Pastikan legalisir masih berlaku
- Tulis motivasi dengan jujur, singkat, dan penuh makna
Sebenarnya, berkas yang rapi = kesan profesional pertama.
Tidak hanya itu, hindari kesalahan teknis.
Karena itu, cek ulang sebelum submit.
✅ Persiapan Tes Tertulis
- Latih soal keperawatan dasar (vital sign, infus, dokumentasi)
- Pelajari logika dan bahasa Inggris dasar
- Gunakan ebook & tryout gratis dari forum perawat
Sebenarnya, tes tidak sulit jika sudah berpengalaman kerja.
Tidak hanya itu, fokus pada konsep dasar.
Karena itu, jangan stres.
✅ Persiapan Wawancara
- Jawab dengan jujur, sopan, dan penuh semangat
- Tekankan komitmen mengabdi, terutama di daerah
- Ceritakan pengalaman kerja yang relevan
Sebenarnya, panitia cari calon yang tulus, bukan yang hafal jawaban.
Tidak hanya itu, etika dan kerendahan hati sangat dihargai.
Karena itu, jadilah diri sendiri.
Penutup: D3 Bukan Akhir — Tapi Pintu Menuju Karier Perawat yang Lebih Tinggi
Beasiswa S1 Keperawatan dari Kemenkes untuk Lulusan Akper bukan sekadar program pendidikan — tapi pengakuan bahwa perawat D3 bukan tenaga kelas dua, tapi aset strategis yang layak mendapat kesempatan untuk maju, belajar, dan memimpin.
Kamu tidak perlu jadi tokoh nasional untuk berkontribusi.
Cukup daftar, lengkapi berkas, dan ikuti proses dengan niat tulus untuk mengabdi.
Karena pada akhirnya,
setiap kali kamu belajar, setiap kali kamu merawat pasien, setiap kali kamu kembali ke desa sebagai Ners — adalah bukti bahwa kamu tidak menyerah pada keterbatasan, tapi memilih naik kelas demi memberi pelayanan yang lebih baik.

Akhirnya, dengan satu keputusan:
👉 Percaya bahwa D3 bukan batas
👉 Manfaatkan beasiswa sebagai jalan pengabdian
👉 Jadikan gelar S1 sebagai alat untuk mengangkat martabat profesi
Kamu bisa menjadi bagian dari generasi perawat Indonesia yang tidak hanya merawat — tapi juga memimpin, mendidik, dan membawa perubahan nyata di dunia kesehatan.
Jadi,
jangan anggap Akper hanya titik akhir.
Jadikan sebagai pijakan untuk melompat lebih tinggi.
Dan jangan lupa: di balik setiap “Alhamdulillah, saya lolos beasiswa S1 dari Kemenkes” dari seorang perawat, ada pilihan bijak untuk tidak menyerah, tidak pasif, dan memilih memperjuangkan mimpi — meski harus mengetik formulir sampai larut malam.
Karena karier sejati bukan diukur dari seberapa cepat naik pangkat — tapi seberapa dalam kamu tetap mengabdi di garis depan.
Sebenarnya, alam tidak butuh kita.
Tentu saja, kita yang butuh alam untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, menjaganya adalah bentuk rasa syukur tertinggi.
Padahal, satu generasi yang peduli bisa mengubah masa depan.
Akhirnya, setiap tindakan pelestarian adalah investasi di masa depan.
Karena itu, mulailah dari dirimu — dari satu keputusan bijak.