Protokol Dasar Triase di IGD: Panduan untuk Perawat Pemula
Protokol Dasar Triase di IGD

Protokol Dasar Triase di IGD: Panduan untuk Perawat Pemula

Protokol dasar triase di igd panduan untuk perawat pemula adalah panduan wajib bagi ribuan perawat baru yang memasuki dunia IGD — karena triase bukan sekadar prosedur administrasi, tapi penentu siapa yang harus ditolong pertama kali saat pasien berdatangan dalam keadaan kritis, penuh tekanan, dan butuh keputusan cepat yang akurat. Dulu, banyak yang mengira “triase = hanya catat nama, suhu, dan tekanan darah”. Kini, semakin banyak perawat menyadari bahwa triase adalah deteksi dini yang bisa menyelamatkan nyawa — karena di IGD, 1 menit bisa berarti hidup atau mati. Banyak perawat pemula yang gugup saat pertama kali menghadapi korban kecelakaan, pasien stroke, atau serangan jantung — dan harus langsung memutuskan: “Ini merah atau kuning?”. Yang lebih menarik: triase bukan hanya soal medis — tapi juga komunikasi, pengamatan cepat, dan keberanian mengambil keputusan di bawah tekanan.

Faktanya, menurut Kementerian Kesehatan RI, Konsil Keperawatan Indonesia (KKI), dan survei 2025, 7 dari 10 kegagalan penanganan awal di IGD disebabkan oleh kesalahan triase, dan perawat yang terlatih dalam triase memiliki tingkat akurasi 90% dalam menentukan prioritas pasien. Banyak rumah sakit kini menerapkan sistem triase 5 warna (ESI/START) dan pelatihan simulasi triase rutin untuk perawat baru. Yang membuatnya makin kuat: triase bukan hanya dilakukan oleh perawat senior — tapi perawat pemula pun harus mampu melakukannya dengan percaya diri dan akurat. Kini, menjadi perawat IGD bukan hanya soal keterampilan teknis — tapi soal ketenangan, kecepatan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi darurat.

Artikel ini akan membahas:

  • Pengertian & tujuan triase
  • Prinsip dasar & algoritma
  • Sistem kategori (warna)
  • Langkah-langkah triase
  • Kesalahan umum & cara menghindari
  • Tips untuk perawat baru
  • Panduan bagi mahasiswa & perawat pemula

Semua dibuat dengan gaya obrolan hangat, seolah kamu sedang ngobrol dengan senior perawat IGD yang dulu juga gugup, kini justru jadi mentor dan bangga bisa bimbing junior. Karena keselamatan pasien bukan diukur dari seberapa canggih alatnya — tapi seberapa cepat dan tepat keputusan pertama diambil.


Apa Itu Triase di IGD? Definisi, Tujuan, dan Peran Perawat

Triase adalah proses pengkajian cepat untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi medisnya.

Tujuan Utama:

  • Mengidentifikasi pasien yang butuh pertolongan segera (kritis)
  • Mencegah keterlambatan penanganan
  • Mengoptimalkan sumber daya IGD
  • Menjamin keadilan dalam pelayanan darurat

Peran Perawat dalam Triase:

  • Melakukan pengkajian awal (vital sign, keluhan utama)
  • Menentukan kategori triase (merah, kuning, hijau, hitam)
  • Melaporkan ke dokter & tim resusitasi
  • Memantau pasien sambil menunggu penanganan

Sebenarnya, perawat triase adalah garda terdepan keselamatan pasien di IGD.
Tidak hanya itu, keputusannya bisa menyelamatkan nyawa.
Karena itu, tidak boleh asal.


Prinsip Dasar Triase: Dari Pengkajian Cepat hingga Pengambilan Keputusan Klinis

PRINSIP PENJELASAN
Cepat & Akurat Triase maksimal 3–5 menit per pasien
Klinis, Bukan Emosional Jangan terpengaruh usia, status, atau emosi keluarga
Observasi Awal Lihat: pernapasan, kesadaran, perdarahan
Prioritas Keparahan Fokus pada ancaman hidup: jantung, napas, perdarahan besar
Komunikasi Jelas Sampaikan hasil triase ke tim dengan singkat & tepat

Sebenarnya, triase bukan tes hafalan — tapi ujian refleks klinis.
Tidak hanya itu, harus dilakukan dengan kepala dingin.
Karena itu, latihan sangat penting.


Sistem Kategori Triase: Kuning, Merah, Hijau, Hitam — Apa Artinya?

WARNA KATEGORI WAKTU RESPON CONTOH KASUS
Merah Kritis, Ancaman Hidup Segera (0 menit) Serangan jantung, stroke, trauma kepala berat
Kuning Gawat, Tapi Stabil Sementara < 30 menit Patah tulang terbuka, nyeri dada tidak stabil
Hijau Tidak Gawat, Stabil < 120 menit Luka ringan, demam, mual ringan
Hitam Meninggal / Tidak Mungkin Tertolong Tidak perlu pertolongan segera Kematian jelas, luka bakar luas tanpa tanda vital

Sebenarnya, warna bukan sekadar kode — tapi pedoman hidup-mati.
Tidak hanya itu, harus konsisten di seluruh rumah sakit.
Karena itu, hafalkan & pahami maknanya.


Algoritma Triase di IGD: Langkah demi Langkah untuk Perawat Baru

Langkah 1: Observasi Awal (1 Menit)

  • Lihat: apakah pasien bisa berjalan? → jika bisa, biasanya hijau
  • Amati: pernapasan, kesadaran, perdarahan besar

Sebenarnya, observasi awal bisa langsung tentukan kategori.
Tidak hanya itu, hemat waktu.
Karena itu, jangan langsung ambil alat.


Langkah 2: Pengkajian Cepat (2–3 Menit)

  • Keluhan utama: “Apa yang paling sakit?”
  • Vital sign: TD, nadi, pernapasan, suhu, saturasi O2
  • AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION (ABC)

Sebenarnya, ABC adalah fondasi triase.
Tidak hanya itu, langsung deteksi ancaman hidup.
Karena itu, fokus ke sini dulu.


Langkah 3: Tentukan Kategori

  • Gunakan algoritma rumah sakit (misal: ESI Level 1–5)
  • Catat di form triase
  • Sampaikan ke tim: “Pasien merah, serangan jantung, butuh resusitasi!”

Sebenarnya, komunikasi yang jelas = penanganan cepat.
Tidak hanya itu, hindari salah paham.
Karena itu, gunakan bahasa standar.


Langkah 4: Pemantauan & Re-evaluasi

  • Pasien kuning/hijau tetap dipantau
  • Jika kondisi memburuk → naikkan kategori
  • Catat perubahan tiap 15–30 menit

Sebenarnya, triase bukan proses satu kali — tapi berkelanjutan.
Tidak hanya itu, pasien bisa memburuk kapan saja.
Karena itu, jangan anggap selesai.


Kesalahan Umum Perawat Pemula dalam Triase dan Cara Menghindarinya

KASALAHAN SOLUSI
Terlalu lama mengkaji Latih algoritma, gunakan checklist
Terpengaruh emosi keluarga Fokus pada data klinis, bukan permintaan
Abai observasi awal Latih “first glance” assessment
Salah kategori karena kurang pengalaman Konsultasi cepat ke senior, ikut simulasi
Lupa re-evaluasi Gunakan jadwal pemantauan rutin

Sebenarnya, semua kesalahan bisa dihindari dengan latihan & pengawasan.
Tidak hanya itu, senior selalu siap membantu.
Karena itu, jangan takut bertanya.


Tips untuk Perawat Pemula: Tetap Tenang, Cepat, dan Akurat di Tengah Keramaian IGD

Latih Algoritma Setiap Hari

  • Hafal ESI/START, latih di simulasi
  • Semakin sering latihan, semakin cepat respon

Sebenarnya, triase adalah keterampilan motorik kognitif.
Tidak hanya itu, otak butuh repetisi.
Karena itu, latihan = kepercayaan diri.


Gunakan Checklist Triase

  • Form triase resmi rumah sakit
  • Checklist ABC, vital sign, kategori

Sebenarnya, checklist mencegah kelalaian.
Tidak hanya itu, mempercepat proses.
Karena itu, selalu bawa.


Komunikasi Singkat & Jelas

  • Gunakan SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation)
  • Contoh: “Pasien merah, nyeri dada, TD 80/50, butuh dokter sekarang!”

Sebenarnya, komunikasi efektif = penanganan cepat.
Tidak hanya itu, tim jadi lebih terkoordinasi.
Karena itu, latih setiap hari.


Jangan Takut Bertanya

  • Senior, dokter, atau perawat berpengalaman selalu siap bantu
  • Lebih baik tanya daripada salah triase

Sebenarnya, kerendahan hati adalah tanda profesionalisme.
Tidak hanya itu, keselamatan pasien di atas segalanya.
Karena itu, jangan gengsi.


Kelola Stres dengan Napas Dalam

  • Saat panik, tarik napas 4 detik, tahan 4 detik, hembuskan 6 detik
  • Kembali fokus pada ABC

Sebenarnya, perawat yang tenang = penilaian yang akurat.
Tidak hanya itu, tim jadi lebih percaya.
Karena itu, kendalikan emosi.


Penutup: Triase Bukan Hanya Proses — Tapi Tanggung Jawab Hidup-Mati

Protokol dasar triase di igd panduan untuk perawat pemula bukan sekadar daftar prosedur — tapi pengakuan bahwa setiap detik di IGD adalah pertaruhan nyawa, dan perawat triase adalah penjaga gerbang yang menentukan siapa yang ditolong pertama kali.

Kamu tidak perlu jadi dokter untuk berkontribusi.
Cukup lakukan triase dengan cepat, akurat, dan penuh tanggung jawab.

Karena pada akhirnya,
setiap pasien yang langsung ditangani, setiap nyawa yang terselamatkan, setiap keluarga yang bisa tersenyum — adalah bukti bahwa kamu melakukan tugas pertamamu dengan benar: melindungi yang rentan, menolong yang kritis, dan menjadi manusia yang hadir di saat paling gelap.

Akhirnya, dengan satu keputusan:
👉 Kuasai algoritma triase
👉 Latih diri setiap hari
👉 Jadikan triase sebagai panggilan, bukan beban

Kamu bisa menjadi bagian dari generasi perawat IGD yang tidak hanya cepat — tapi juga bijaksana, tenang, dan siap menyelamatkan nyawa, satu pasien demi satu pasien.

Jadi,
jangan anggap triase hanya tugas awal.
Jadikan sebagai momen paling sakral di IGD.
Dan jangan lupa: di balik setiap “Terima kasih, Bu, bapak saya selamat” dari keluarga pasien, ada pilihan bijak untuk tidak ragu, tidak panik, dan tetap fokus pada ABC.

Karena keselamatan pasien bukan diukur dari seberapa canggih alatnya — tapi seberapa cepat dan tepat keputusan pertama diambil.

Sebenarnya, alam tidak butuh kita.
Tentu saja, kita yang butuh alam untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, menjaganya adalah bentuk rasa syukur tertinggi.

Padahal, satu generasi yang peduli bisa mengubah masa depan.
Akhirnya, setiap tindakan pelestarian adalah investasi di masa depan.
Karena itu, mulailah dari dirimu — dari satu keputusan bijak.